Selasa, 16 Februari 2010

KITAB JENAZAH

KITAB
JENAZAH

1.Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah bersabda : “Perbanyaklah mengingat pemupus segala kelezatan, yaitu kematian.” (HR At-Tirmidzi, An-Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
(HR At-Tirmidzi (IV/2307), An-Nasa’I (IV/4), Ibnu Majah (II/4258) dan diriwayatkan juga oleh selain mereka, Hadist ini dinyatakan shahi oleh syaikh Al-Albani dalam kitabnya Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir.)

2.Diriwayatkan dari Anas ra, ia berkata :”Rasulullah saw bersabda : “Janganlah ada diantara kalian yang menginginkan mati karena musibah yang menginginka mati karena musibah yang sedang menimpa dirinya, namun jika ia harus mengharapkannya, maka katakanlah : “Ya Allah, panjangkan usiaku jika hidup memang lebih baik bagiku dan wafatkan aku jika kematian memang lebih baik bagiku.” (muttafaqun ‘Alaihi).
(HR Al-Bukhari (X.567) dan Muslim (Kitab Adz-Dzikr : IV/10)

3.Diriwayatkan dari Buraidah ra dari Nabi saw beliau bersabda : “Tanda kematian seorang mukmin, keningnya berkeringat.” (Diriwayatkan oleh imam yang tiga dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
(HR At- Tirmidzi (III/982), An-Nasa’I (IV/6) dan Ibnu Majah (I/1452). Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)

4.Diriwayatkan dari Abu Sa’id Abu Hurairah ra, keduanya berkata : Rasulullah saw bersabda : “Talqinkanlah kalimat laailaah illaaallaah kepada orang yang sekarat (tuntunlah ia untuk mengucapkannya).” (HR.Muslim dan imam yang empat)
(HR Muslim (kitab Al-Janaiz :II/1), Abu Dawud (III/3117), At-Tirmidzi (III/976), An-Nasa’I (IV/5) dan Ibnu Majah (I/1444,1445).

5.Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar ra bahwa Nabi saw bersabda : “Bacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat.” (HR.An-Nasa’I dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
(HR Abu Dawud (III/3121), Ibnu Majah (I/1448), Ahmad (V/26,27), dan diriwayatkan juga oleh selain mereka. Hadist ini dinyatakan dhaif oleh Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Irwaul Ghalil no.688.

6.Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw beliau bersabda :”Ruh seorang mukmin terkatung – katung akibat hutangnya, hingga hutang itu dilunasi. “ (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan ia menghasankan hadist ini).
(HR Ahmad (II/440,475), At-Tirmidzi (III/1078,1079) dan Ibnu Majah (II/2413). Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani ).

7.Diriwayatkan dari Hudzaifa ra bahwa Nabi saw melarang mengumumkan berita kematian. (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan ia menghasankannya).
(HR Ahmad (V/385,406), At-Tirmidzi (III/986) dan Ibnu Majah (I/1476). Dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani.

8.Diriwayatkan dari Abu Sa’id ra bahwa Rasulullah bersabda : “Apabila kalian melihat Jenazah, maka berdirilah dan barangsiapa yang mengikutinya, janganlah ia duduk hingga jenazah tersebut diletakkan.” (Muttafaqun’Alaihi).
(HR. Al-Bukhari (III/1310) dan Muslim (Kitab Al-Janaiz : II/76)

9.Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda : “Jika kalian hendak meletakkan jenazah di kuburan, maka ucapkanlah Bismillahi wa ‘ala millati rasulillah (dengan menyebut nama Allah dan diatas millah Rasulullah).” (HR. Ahmad,Abu Dawud,An-Nasa’I dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban). Ad-Daruquthny mengklaim hadits ini memiliki cacat yaitu mauquf.
(HR. Ahmad (II/27,40,69), Abu Dawud (III/2313), At-Tirmidzi (III/1-46) dan Ibnu Majah (I/1550). Dinyatakan shahih oleh syaikh Al-Albani dalam kitabnya Shahih Sunan At-Tirmidzi,Shahih Sunan Abu Dawud dan juga dalam kitab beliau lainnya.

10.Dalam riwayat Muslim dari Jabir ra : “Rasulullah saw melarang menyemen kuburan, duduk dan mendirikan bangunan diatas kuburan.”
(HR. Ahmad (II/27,40,69), Abu Dawud (III/2313), At-Tirmidzi (III/1-46) dan Ibnu Majah (I/1550). Dinyatakan shahih oleh syaikh Al-Albani dalam kitabnya Shahih Sunan At-Tirmidzi,Shahih Sunan Abu Dawud dan juga dalam kitab beliau lainnya.

11.Diriwayatkan dari Utsman ra, ia berkata : “Jika Jenazah selesai dimakamkan, Rasulullah saw berdiri dan bersabda : “Mintakan ampun untuk saudara kalian ini dan berdoalah untuknya agar diberi keteguhan, karena ia sekarang sedang ditanya. (HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh Hakim)
(HR Abu Dawud (III/3221), Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadraknya (I/370) dan disepakati oleh Imam Adz Dzahabi.

12.Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw mengutuk para wanita yang menziarahi kuburan. (HR At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
(HR Ar-Tirmidzi (III/1056) dan Ibnu Hibban (I/1576). Dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani.)

13.Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudry ra, ia berkata :”Rasulullah mengutuk wanita yang meratapi jenazah dan wanita yang sengaja mendengarkannya.”
(HR Abu Dawud (III/3128)

14.Diriwayatkan dari Ummu Athiyyah ra, ia berkata : “Rasulullah saw mengambil baiat atas kami agar kami tidak meratapi mayat.”
(HR Al-Bukhari (III/1306) dan Muslim (kitab Al-Janaiz : II/31)

15.Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda : “Mayit akan disiksa dalam kuburnya karena diratapi.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
(HR Al-Bukhari (III/1286) dan Muslim (kitab Al-Janaiz : II/17)

16.Diriwayatkan dari Jabir ra bahwa Nabi saw bersabda :”Jangan kalian kuburkan jenazah kalian pada malam hari, kecuali jika terpaksa.” (HR Ibnu Majah dan asalnya tertera dalam shahih muslim). Namun ia berkata : “Tidak boleh menguburkan jenazah pada malam hari sehingga ia dishalatkan
(HR.Ibnu Majah (I/1521) dan silakan lihat juga kitab Shahih Muslim (Kitab Al Janaiz II/49).

17.Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Janganlah kalian mencela orang yang sudah meninggal, karena mereka sudah dapatkan hasil dari apa telah mereka lakukan.
(HR.Al-Bukhari (III/1393)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar