Selasa, 16 Februari 2010

PAHALA DAN SIKSAAN ATAS AMAL YANG WUJUD

PAHALA DAN SIKSAAN
ATAS AMAL YANG WUJUD

Maksudnya bahwa pahala dan siksaan itu balasan atas amal yang wujud dengan mengerjakan kebaikan-kebaikan seperti ibadah kepada Allah swt semata dan meninggalkan kejelekan-kejelekan seperti syirik.

Mengerjakan kejelekan seperti meninggalkan tauhid dan ibadah kepada selain Allah swt adalah juga perkara yang wujud.

Allah swt berfirman :
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (Pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu, dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Al-Qashash :84)

Allah swt berfirman :
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu mengenai dirimu sendiri.” (Al-Israa : 7)

Allah swt berfirman :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalih maka (manfaatnya) untuk dirinya sendiri dan barangsiap yang berbuat kejelekan maka (dosanya) atas dirinya sendiri. “ (Fushilat : 46)”

Allah swt berfirman :
“Bagi orang-orang yang berbuat baik dengan iman dan amal shalih, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak kehinaan (tidak ada kehinaan lahir dan batin). Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal didalamnya. Orang – orang yang melakukan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung dan penghalang pun dari (adzab) Allah seakan-akan muka mereka ditutupo dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka ; mereka kekal didalamnya.” (Yunus : 26 ; 27)

Allah swt berfirman :
“Kemudian, akibat orang-orang yang melakukan kesyirikan dan kemaksiatan itu adalah (adzab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat – ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya (Ar-Ruum : 10)”

Adapun tidak adanya kebaikan-kejelekan maka balasannya adalah tidak adanya pahala dan siksaan.
Andaikata seorang beriman kepada Rasulullah saw secara global, hidup beberapa lama tidak melakukan keharaman-keharaman, belum mendengar keterangan bahwa yang demikian adalah keharaman, dan tidak meyakini keharamannya seperti halnya orang yang beriman, tidak mengetahui bahwa Allah swt mengharamkan bangkai, darah mengalir dan daging babi, serta tidak mengetahui keharaman menikahi kerabat dekat, maka ia tidak diberi pahala namun juga tidak disiksa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar